Sabtu, 09 Mei 2009

Manohara Mania

Akhir-akhir ini siapa yang tak tau berita tentang Manohara, tentang Antasari Azhari , tentang kisruh pilpres pilwapres. Kalo diperhatikan ketiga berita top ini intinya ribut soal pasangan. Manohara dicurigai teraniaya oleh pasangannya, suami yang pangeran dari negeri tetangga. Antasari dicurigai ambil pasangan orang. Kalo capres pemilu mendatang, jelas ribut cari pasangan...hehehee... Bicara Manohara dulu ah, lady first ya, yang kalo bertahan dan keep in a good behave bisa aja tetap jadi first lady.

Sejak awal bergulirnya kasus ini, seperti biasa, bangsa kita pada latah memilih berpihak habis pada Manohara. Semua punya alasan masing-masing: karena dia wanita yang sedang teraniaya oleh suaminya, abis beritanya serem, badannya penuh luka, disilet-silet, bla bla bla...kata sms yang dinampakkan di layar semua televisi nasional. Yang paling buruk, adalah alasan dia harus dibela karena yang menganiaya orang Malaysia, yang belakangan memang sudah tidak simpatik lagi dimata dirasa dan dihati bangsa kita, apalagi kalo bukan karena kasus caplok mencaplok pulau, masalah batik, reog, waaahhh...

Mulailah semua kalangan bermunculan saling berlomba "mengurus" perkara ini. Sampai-sampai ada pejabat tinggi dan elit parpol pun turun tangan. LSM pun unjuk rasa di depan kedutaan negera tetangga itu, "bebaskan Manohara, selamatkan Manohara,..." banyak spanduk digelar disertai orasi heboh.

Belakangan, pembicaraan sang ibu sudah mulai ngawur. Mulai deh bermunculan kasus-kasus di masa lalu keluarga ini, entah itu akan mempengaruhi atau tidak kasus ini nantinya. Mulai jugalah surut pembahasan mengenai Manohara, tinggal 1-2 stasiun televisi yang meng-up-date terus kasus ini.

Banyak pelajaran dari kasus ini:
  • Kalau sudah urusannya rumah tangga orang, hati-hati. Kadang tidak selalu yang nanmpak itu seperti yang kita bayangkan. Menilik usianya yang masih sangat muda, mungkin saja Manohara belum siap menjalani rutinitas sangat padat dan penuh peraturan sebagai puteri di istana tempat sekarang ia bernaung - princess blues. Sungguh mengingatkan pada almarhum Lady Diana. Mungkin saja ada pertengkaran, tapi selayaknya suami istri selalu ada pertengkaran, besar dan kecil kan.
  • Ngomong soal teraniayanya anak bangsa di negeri orang, kenapa LSM, para elit politik dan pejabat harus mengurusi masalah pribadi seperti ini, sementara begitu banyak masalah yang jauh lebih urgen. Ambil misal masalah tki dan tkw di negara itu dan di negara-negara lainnya yang terabaikan haknya.
  • Kalau Manohara itu bukan peragawati dan tidak cantik. Kalau Manohara itu hanya seorang TKI atau TKW yang teraniaya tubuh dan haknya, apa ada juga pihak yang mau rame-rame dan heboh seperti ini memberitakan dan memperjuangkan?
Baru beberapa bulan berselang, seorang TKI asal Raha di pulau Muna, Sulawesi Tenggara - sudah 2 tahun menjadi pekerja bangunan di Malayasia, tewas karena terjatuh dari bangunan tempatnya bekerja. Saat dikembalikan ke keluarganya di kampung, di dadanya ada jejak jahitan membentuk resleting sepanjang dada hingga perut, ada kapas yang nyangkut di bagian ujung jahitan persis dibawah tenggorokan. Kenapa? Karena organ-organ bagian dalam tubuhnya sudah kosong. Diambil untuk donor atau dijual, siapa yang tau? Yang jelas ambilnya tanpa seijin yang punya. Setuju ajalah, wong si empunya organ sudah gak bernapas.

Siapa yang mau membantu dia? Tidak ada! Karena dia bukan orang terkenal, tidak cantik pula. Karena dia hanya seorang laki-laki yang berusaha mencari makan untuk anak istrinya di negeri orang saat dia rasa tidak ada kesempatan dinegerinya sendiri. Dia jadi pahlawan devisa, tapi tidak ada yang peduli pada keluarganya yang ditinggalkan tanpa pesangon.

Nah...dimana pada saat itu LSM yang teriak-teriak di depan kedutaan Malaysia itu? Dimana para elit politik dan pejabat?


0 komentar:

Posting Komentar